Hai guys, setelah 2 tahun lebih vacuum dari dunia per-blog-an akhirnya muncul lah kerinduanku untuk berbagi cerita lagi (sebenernya udah pengen ngeblog lagi sejak lama tapi kuterlalu sibuk haha). Setelah lulus kuliah di tahun 2017 dan melewati beberapa proses akhirnya aku memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur, karena kuliahku bukan di bisnis tentunya aku merasa masih perlu banyak belajar. Bagaimana cara memulai berbisnis? Pemikiran seperti apa yang harus dimiliki entrepreneur sukses? dan intinya gimana how to make money yang halal dan jumlahnya besar? Ya realistis lah yaa...
Aku pernah mengikuti beberapa seminar yang diadakan oleh pelaku-pelaku bisnis, tujuannya jelas untuk memperoleh kiat-kiat sukses dalam berbisnis. Sengaja sih ikut yang gratisan, pertama nggak punya modal (haha kasihan sekali ya), sebenernya ada sedikit modal tapi aku pengen punya aset yang real bisa aku lihat, jangan ditiru ya karena ilmu itu penting dan mahal, tapi kalo emang nggak ada duit ya nggak usah dipaksain belajar aja dari artikel online yang gratis, itu buanyak brohh. Terus aku tuh nggak mau rugi orangnya, apalagi kegiatan yang aku ikuti itu dilakukan oleh pelaku bisnis jadi pasti secara tidak langsung mereka akan mencekoki kita dengan produk yang mereka jual, istilahnya soft selling lah.
Disini aku mau cerita dulu dua seminar yang membekas banget di aku, keduanya gratis dan keduanya dibumbui dengan iming-iming "kalau kamu ikut seminar ini penghasilan kamu akan bertambah berkali-kali lipat", "rejeki kamu dilipat gandakan", dan semacamnya.. Mohon maaf karena disini aku nggak akan membocorkan siapa pelaku bisnis yang mengadakan kegiatan seperti yang akan kuceritakan, karena sudah banyak yang modusnya sama. Sebut saja Seminar A dan Seminar B
Seminar A
Sebenarnya disini saya kurang melihat apa produknya yang dijual tapi buat saya sama-sama meminta kami membayarkan sejumlah uang. Kalau dilihat-lihat sebenarnya mereka ini menjual seminarnya, lah kok bisa? Padahal kan gratis? Jadi dalam seminar ini kami diajarkan untuk memiliki jiwa entrepreneur yang positif, selain itu kami juga diingatkan soal beberapa hal terkait bersedekah. Bahwa sedekah itu tidak membuat kita rugi atau bahkan miskin, malahan sedekah itu akan membuka jalan kita untuk memperoleh rejeki yang halal. Wah kalau udah kayak gini jelas dong aku setuju banget. Tapiiiii, yang aku kecewakan adalah di akhir sesi pertama dia bilang kalau "seminar ini diadakan gratis, di seminar sejenis kalian harus membayarkan paling tidak 150ribu" kemudian dia meminta kami untuk bersedekah dan dibatasi minimal 50ribu. Bukannya aku nggak mau bersedekah ya tapi disini aku ngerasa dipalak, buatku sedekah itu seikhlasnya kita, kalau memang kita punyanya 20ribu mau disedekahkan segitu ya udah alhamdulillah. Apalagi peserta seminar mayoritas pelajar/mahasiswa, berat dong kalau 50rb apalagi duit masih nodong ortu. Di prinsipku tuh sedekah ya sedekah aja, harus tepat sasaran juga misal kita sedekah ke korban bencana atau orang yang benar-benar kurang mampu. intinya seminar A ini jualan tapi produknya itu seminar, bayar minimal 50rb. Setelah sesi satu habis aku tidak lanjut ke sesi dua dan langsung capcus pulang..
Seminar B
Nah seminar yang ini dikemas lebih rapi dan nyambung guys antara produk dan materi, jadi mereka memberikan materi-materi bagaimana untuk mengembangkan bisnis melalui sosial media, dijabarkanlah rentetan keuntungan yang bisa diperoleh kalau pengikut di sosial media banyak. Diberikan tips-tips yang sebenarnya kita bisa memperoleh ilmu itu dengan membaca banyak literatur tapi disitu dijelaskan secara ringkas, nah kemudian mulai lah jualannya "dengan membeli produk yang kami tawarkan akan mempermudah pertumbuhan sosial media anda" blablabla... yah jelas jualan ini tapi ikutin aja sampai selesai kan ya siapa tahu masih ada ilmu yang bisa dipetik darisana. Ternyata sampai akhir jualan semua isinya. Buat orang yang tidak gemar membaca sepertiku jelas ringkasan singkat yang mereka sampaikan sedikit berguna. Ya dinikmati sajaa...
Jujur aku kapok banget ya ikut seminar A, soalnya terasa dijebak katanya gratis tapi di tengah sesi dimintain uang dengan jumlah yang dicantumkan minimalnya. Nah kalau seminar B, kurang lebih sama just take it or leave it tapi nggak dipaksa mengeluarkan segelintir uang kalau memang tidak mau.. Tapi dari keduanya menurutku kita nggak usah terlalu ambil pusing.. Ambil aja hikmahnya, toh itu hak kita mau membeli atau tidak.. Ibaratnya kalau kamu nonton film isinya tentang pembunuhan, jangan meniru untuk menjadi pembunuhnya tapi tanamkan pada dirimu untuk tidak menjadi pembunuh karena membunuh itu dosa dsbg
Nah guys, sebenarnya kedua seminar yang aku ceritakan itu melakukan teknik soft-selling, jadi mereka membuka peluang untuk orang/target pemasaran mereka melihat konten mereka yang disajikan dengan program seminar, kemudian mereka memaparkan materi, dan baru deh disentil pakai produk jualannya, mungkin kamu bukan orang yang tertarik untuk membeli produk mereka tapi pasti diantara ribuan orang ada yang tertarik. Kalau di statistik situs jual beli online biasanya kan ada jumlah pengunjung dan jumlah pembeli, paling tidak dengan seminar tersebut jumlah pengunjung akan meningkat, nah jumlah pembeli ini akan berbanding lurus dengan jumlah pengunjung dengan formulasi tertentu.. Buat kamu yang pengen bisnis juga bisa banget dengan teknik soft-selling tapi saran saya kemaslah serapi mungkin, jadi target pemasaran kamu tidak akan merasa dijebak lalu kapok dengan jualan kamu, kalaupun targetmu nggak beli produk kamu sekarang, si target masih bisa menikmati konten yang kamu sajikan, mungkin lama-kelamaan targetmu bisa tertarik dengan produk yang kamu tawarkan..
Catatan:
Disini aku nggak berniat menjatuhkan pelaku usaha tertentu ya, aku cuma berusaha memaparkan apa yang pernah aku terima sebagai target pemasaran para pelaku usaha, siapa tau ada pembaca di blog ku ini yang merupakan pelaku usaha dan ingin menerapkan teknik soft-selling, paling enggak bisa mempelajari sudut pandangku ini karena mungkin ada beberapa orang yang berpikiran sama sepertiku. Selamat berusaha pejuang halal!!
Aku pernah mengikuti beberapa seminar yang diadakan oleh pelaku-pelaku bisnis, tujuannya jelas untuk memperoleh kiat-kiat sukses dalam berbisnis. Sengaja sih ikut yang gratisan, pertama nggak punya modal (haha kasihan sekali ya), sebenernya ada sedikit modal tapi aku pengen punya aset yang real bisa aku lihat, jangan ditiru ya karena ilmu itu penting dan mahal, tapi kalo emang nggak ada duit ya nggak usah dipaksain belajar aja dari artikel online yang gratis, itu buanyak brohh. Terus aku tuh nggak mau rugi orangnya, apalagi kegiatan yang aku ikuti itu dilakukan oleh pelaku bisnis jadi pasti secara tidak langsung mereka akan mencekoki kita dengan produk yang mereka jual, istilahnya soft selling lah.
Disini aku mau cerita dulu dua seminar yang membekas banget di aku, keduanya gratis dan keduanya dibumbui dengan iming-iming "kalau kamu ikut seminar ini penghasilan kamu akan bertambah berkali-kali lipat", "rejeki kamu dilipat gandakan", dan semacamnya.. Mohon maaf karena disini aku nggak akan membocorkan siapa pelaku bisnis yang mengadakan kegiatan seperti yang akan kuceritakan, karena sudah banyak yang modusnya sama. Sebut saja Seminar A dan Seminar B
Seminar A
Sebenarnya disini saya kurang melihat apa produknya yang dijual tapi buat saya sama-sama meminta kami membayarkan sejumlah uang. Kalau dilihat-lihat sebenarnya mereka ini menjual seminarnya, lah kok bisa? Padahal kan gratis? Jadi dalam seminar ini kami diajarkan untuk memiliki jiwa entrepreneur yang positif, selain itu kami juga diingatkan soal beberapa hal terkait bersedekah. Bahwa sedekah itu tidak membuat kita rugi atau bahkan miskin, malahan sedekah itu akan membuka jalan kita untuk memperoleh rejeki yang halal. Wah kalau udah kayak gini jelas dong aku setuju banget. Tapiiiii, yang aku kecewakan adalah di akhir sesi pertama dia bilang kalau "seminar ini diadakan gratis, di seminar sejenis kalian harus membayarkan paling tidak 150ribu" kemudian dia meminta kami untuk bersedekah dan dibatasi minimal 50ribu. Bukannya aku nggak mau bersedekah ya tapi disini aku ngerasa dipalak, buatku sedekah itu seikhlasnya kita, kalau memang kita punyanya 20ribu mau disedekahkan segitu ya udah alhamdulillah. Apalagi peserta seminar mayoritas pelajar/mahasiswa, berat dong kalau 50rb apalagi duit masih nodong ortu. Di prinsipku tuh sedekah ya sedekah aja, harus tepat sasaran juga misal kita sedekah ke korban bencana atau orang yang benar-benar kurang mampu. intinya seminar A ini jualan tapi produknya itu seminar, bayar minimal 50rb. Setelah sesi satu habis aku tidak lanjut ke sesi dua dan langsung capcus pulang..
Seminar B
Nah seminar yang ini dikemas lebih rapi dan nyambung guys antara produk dan materi, jadi mereka memberikan materi-materi bagaimana untuk mengembangkan bisnis melalui sosial media, dijabarkanlah rentetan keuntungan yang bisa diperoleh kalau pengikut di sosial media banyak. Diberikan tips-tips yang sebenarnya kita bisa memperoleh ilmu itu dengan membaca banyak literatur tapi disitu dijelaskan secara ringkas, nah kemudian mulai lah jualannya "dengan membeli produk yang kami tawarkan akan mempermudah pertumbuhan sosial media anda" blablabla... yah jelas jualan ini tapi ikutin aja sampai selesai kan ya siapa tahu masih ada ilmu yang bisa dipetik darisana. Ternyata sampai akhir jualan semua isinya. Buat orang yang tidak gemar membaca sepertiku jelas ringkasan singkat yang mereka sampaikan sedikit berguna. Ya dinikmati sajaa...
Jujur aku kapok banget ya ikut seminar A, soalnya terasa dijebak katanya gratis tapi di tengah sesi dimintain uang dengan jumlah yang dicantumkan minimalnya. Nah kalau seminar B, kurang lebih sama just take it or leave it tapi nggak dipaksa mengeluarkan segelintir uang kalau memang tidak mau.. Tapi dari keduanya menurutku kita nggak usah terlalu ambil pusing.. Ambil aja hikmahnya, toh itu hak kita mau membeli atau tidak.. Ibaratnya kalau kamu nonton film isinya tentang pembunuhan, jangan meniru untuk menjadi pembunuhnya tapi tanamkan pada dirimu untuk tidak menjadi pembunuh karena membunuh itu dosa dsbg
Nah guys, sebenarnya kedua seminar yang aku ceritakan itu melakukan teknik soft-selling, jadi mereka membuka peluang untuk orang/target pemasaran mereka melihat konten mereka yang disajikan dengan program seminar, kemudian mereka memaparkan materi, dan baru deh disentil pakai produk jualannya, mungkin kamu bukan orang yang tertarik untuk membeli produk mereka tapi pasti diantara ribuan orang ada yang tertarik. Kalau di statistik situs jual beli online biasanya kan ada jumlah pengunjung dan jumlah pembeli, paling tidak dengan seminar tersebut jumlah pengunjung akan meningkat, nah jumlah pembeli ini akan berbanding lurus dengan jumlah pengunjung dengan formulasi tertentu.. Buat kamu yang pengen bisnis juga bisa banget dengan teknik soft-selling tapi saran saya kemaslah serapi mungkin, jadi target pemasaran kamu tidak akan merasa dijebak lalu kapok dengan jualan kamu, kalaupun targetmu nggak beli produk kamu sekarang, si target masih bisa menikmati konten yang kamu sajikan, mungkin lama-kelamaan targetmu bisa tertarik dengan produk yang kamu tawarkan..
Catatan:
Disini aku nggak berniat menjatuhkan pelaku usaha tertentu ya, aku cuma berusaha memaparkan apa yang pernah aku terima sebagai target pemasaran para pelaku usaha, siapa tau ada pembaca di blog ku ini yang merupakan pelaku usaha dan ingin menerapkan teknik soft-selling, paling enggak bisa mempelajari sudut pandangku ini karena mungkin ada beberapa orang yang berpikiran sama sepertiku. Selamat berusaha pejuang halal!!